Cinta
memang sulit untuk di bedakan batasan ataupun pengertiannya, karena cinta
merupakan salah satu bentuk emosi dan perasaan yang dimiliki individu. Dan
sifatnya pun subjektif sehingga setiap individu akan mempunyai makna yang
berbeda tergantung pada penghayatan serta pengalamannya.
Benci
adalah perasaan yang intens dari kemarahan. Tercermin dengan rasa antipati,
kebencian, jijik, atau kebencian terhadap seseorang atau sesuatu, serta
keinginan untuk mencegah, membatasi atau menghancurkan tujuan seseorang. Kebecian
tidak selalu irasional. Masuk akal untuk membenci orang atau organisasi yang
mengancam atau melakukan penderitaan. Benci merupakan sebuah emosi yang sangat
kuat dan melambangkan ketidaksukaan.
Banyak
sekali fenomena yang terjadi mengenai “BENCI LALU CINTA” terutama di kalangan
remaja saat sedang mengalami masa-masa cinta monyet, dengan mudah mereka
membenci seseorang (lawan jenis) tapi dengan mudah juga mereka mencintai.
Mungkin ini yang sering di sebut dengan sifat labil, tetapi secara logis rasa
benci dapat berubah menjadi cinta karena ketika kita membenci sesuatu/
seseorang maka secara spontan rasa ingin tahu terhadap orang tersebut semakin
meningkat, inilah yang sering di sebut “Pembencimu adalah penggemarmu nomor
satu” dan hingga akhirnya selalu ada
dalam benak fikiran, ketika itulah rasa suka atau cinta akan timbul.
Kemudian
mengenai “CINTA LALU BENCI” hal ini juga banyak terjadi di kalangan remaja,
dengan mudah mereka merasa tertarik pada sesuatu / lawan jenis maka mereka
langsung menyimpulkan bahwa ini perasaan cinta, dan dengan mudah pula mereka
menyatakan perasaan dan sepakat untuk menjalin sebuah hubungan tanpa berfikir
panjang dan saling mengenal satu sama lainnya. Padahal memerlukan banyak waktu
bagi satu individu dengan individu lainnya untuk saling mengenal karakter satu
sama lainnya. Ini lah permasalahannya ketika kita tergesah-gesah dan akhirnya
memutuskan untuk menjalin sebuah hubungan maka ketika menjalani hubungan
tersebut perlahan karakter asli satu sama lain akan terlihat dan ketika itu
pula maka akan timbul rasa tidak cocok, tidak nyaman, bahkan tidak suka. Lalu
mereka mengakhiri hubungan tersebut, dan sebagian besar tidak berakhir dengan
baik melainkan saling membenci mungkin karena ada rasa sakit yang tertinggal
pada salah satu dari mereka atau bahkan keduanya.
Setiap
orang memiliki pendapat yang berbeda mengenai cinta dan benci, hal ini
tergantung pada setiap individu masing-masing bagaimana untuk mendefinisikan,
memahami lalu merasakannya.
Cinta itu memang indah karena penuh dengan
warna tawa, keluh, kesah, dan tangis.
Benci itu menarik karena dapat menimbulkan
perhatian yang lebih tanpa kita sadari.
0 komentar:
Posting Komentar